Bahaya Syirik Dan Keutamaan Tauhid
Khutbah
pertama:
Bismillaahir
rahmaanir rahiim.
Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa
barakaatuh.
Alhamdulillah.
Asyhadu ala ilaaha illallah wa asyhadu
annaa muhammadan rasulullah.
Allaahumma shalli 'alaa syayyidinaa muhammad
wa 'alaa aalihii wa shahbihii 'ajma'iin.
Yaa ayyuhal ladziina 'aamanuu
ittaquullaaha haqqaa tuqaatihi wa laa tamuutunnaa illaa wa antum muslimuun.
Ibadallah ! Saya wasiatkan kepada Anda sekalian dan juga kepada saya untuk selalu
bertaqwa kepada Allah di mana saja kita berada. Dan janganlah kita mati
melainkan dalam Islam.
Telah banyak penjelasan yang menerangkan makna
taqwa. Di antaranya adalah pernyataan
Thalq bin Habib:“Apabila terjadi fitnah, maka padamkanlah dengan taqwa”.
Mereka bertanya: “Apakah taqwa itu?” Beliau menjawab: “Hendak-nya engkau
melaksanakan keta’atan kepada Allah, di atas cahaya Allah, (dengan) mengharap
keridhaan-Nya; dan hendaknya engkau meninggalkan kemaksiatan terhadap Allah, di
atas cahaya Allah, (karena) takut kepada siksaNya.
Ketaatan terbesar yang wajib kita laksanakan
adalah tauhid; sebagaimana kemaksiatan terbesar yang mesti kita hindari adalah
syirik.
Tauhid adalah tujuan diciptakannya makhluk, tujuan
diutusnya seluruh para rasul, tujuan diturunkannya kitab-kitab samawi,
sekaligus juga merupakan pijakan pertama yang harus dilewati oleh orang yang
berjalan menuju Rabbnya.
Dengarkanlah firman Allah:“Tidaklah Aku
ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah (hanya) kepadaKu.” (Adz-Dzaariyaat:
56)
Allah juga berfirman:
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لآ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“Ketahuilah, bahwasanya tidak ada ilah yang berhak
untuk diibadahi melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagimu dan bagi kaum
Mukminin (laki-laki dan wanita).”
Hadits lain, dari Utsman bin Affan Radhiallaahu
anhu , bahwasanya Rasulullah
Shallallaahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang
meninggal dunia, sedangkan dia menge-tahui bahwa tidak ada ilah yang berhak
disembah melainkan Dia (Allah) niscaya akan masuk Jannah.” (HR. Muslim No.
25)
Demikian pula tidak akan aneh, bila lawan tauhid,
yaitu syirik; juga memiliki banyak bahaya yang mengerikan, dimana sudah
seharusnya kita benar-benar merasa takut terhadapnya.
Firman Allah:“Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni (dosa) syirik dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia
kehendaki”. (An-Nisa: 48,116)
Firman Allah:“Dan seandainya mereka berbuat
syirik, pastilah gugur amal perbuatan yang telah mereka kerjakan.”
(Al-An’am: 88).
Maka merupakan musibah jika seseorang jahil
(bodoh) terhadap perkara tauhid dan perkara syirik, dan lebih musibah lagi jika
seseorang telah mengetahui perkara syirik namun dia tetap melakukannya. Dengan
ini hendaklah kita terpacu untuk menambah/menuntut ilmu sehingga bisa
melaksanakan tauhid dan menjauh dari syirik dan pelakunya.
Khutbah
kedua:
Hadirin jama’ah Jum’at Arsyadakumullah,
Tatkala kita membicarakan masalah syirik,
janganlah kita menganggap bahwa syirik itu hanya ada di kalangan orang-orang
Yahudi, Nashrani, Hindu, Budha, Konghuchu dan lain-lain. Sedangkan kaum
Muslimin sendiri dianggap sudah terbebas dari dosa ini. Padahal tidaklah
demikian. Banyak juga kalangan kaum Muslimin yang tertimpa dosa sekaligus
penyakit ini, baik sadar maupun tidak. Karena makna atau pengertian syirik
adalah: mempersekutukan peribadatan kepada Allah; yakni memberikan
bentuk-bentuk ibadah yang semestinya hanya dipersembahkan kepada Allah, namun
dia berikan kepada selain-Nya. Baik itu kepada para malaikat, nabi, orang
shalih, kuburan, patung, matahari, bulan, sapi dan lain sebagainya. Sedangkan
bentuk-bentuk ibadah (yang dipersembah-kan) kepada selain Allah itu bisa
berupa: Do’a, berkurban, nadzar, puncak kecintaan, puncak rasa takut dan
lain-lain.
Saudara-saudaraku,
pada khutbah kedua, sengaja kami ringkaskan
sebagian keutamaan tauhid sebagaimana yang telah dibahas pada khutbah yang
pertama:
1.
Diharamkannya Neraka itu bagi kaum Muwahhidin (Ahli Tauhid). Kalaupun mereka masuk Neraka, mereka tidak akan
kekal di dalamnya.
2.
Dijanjikannya mereka untuk masuk Jannah.
3.
Diberikan kepada mereka ampunan dari
segala dosa.
Sedangkan di antara bahaya-bahaya syirik adalah:
1.
Diancamnya orang yang melakukan syirik
akbar untuk masuk Neraka dan kekal di dalamnya.
2.
Tidak akan diampuni dosanya itu
selama ia belum bertaubat.
3.
Gugurlah amal perbuatannya.
4.
Syirik adalah perbuatan dzalim yang
terbesar.
Inilah yang dapat kami berikan. Fa’tabiru ya
ulil albab.
Wassalaamu'alaikum
wa rahmatullaahi wa barakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar